BILANGAN FU
Novel tentang petualangan, cinta, dan pencarian Sang Khalik. Menggugah, mengalir…

Dalam Bilangan FU dikisahkan sepak terjang Yuda, seorang pemanjat tebing dan petaruh yang melecehkan nilai-nilai masyarakat. Lalu Parang Jati, seorang pemuda berjari duabelas, yang dibentuk oleh ayah angkatnya untuk menanggung duka dunia serta Marja, seorang gadis bertubuh kuda teji dan berjiwa matahari. Mereka terlibat dalam segitiga cinta yang lembut, di antara pengalaman-pengalaman keras yang berawal dari kejadian gaib—orang mati yang bangkit dari kubur—menuju penyelamatan perbukitan gamping di selatan Jawa. Di antara semua peristiwa itulah, Bilangan Fu sayup-sayup menyingkapkan diri.

Ayu Utami menamai nafas novel barunya sebagai “spiritualisme kritis”. Yaitu, yang mengangkat wacana spiritual—keagamaan, kebatinan, maupun mistik—ke dalam kerangka yang menghormatinya sekaligus bersikap kritis kepadanya; yang mengangkat wacana keberimanan, tanpa terjebak dalam dakwah hitam dan putih. Bilangan Fu ini adalah manifesto Ayu Utami tentang sebuah sikap yang dianggap perlu diutamakan di zaman ini: sikap religius ataupun spiritual, yang kritis.